Pages

Thursday, September 4, 2008

Ramadhanul Karim, Allahu Akbar!!


Assalamualaikum..


PERINGATAN RAMADHAN

Kubur setiap hari menyeru manusia sebanyak lima kali:

1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap, maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Basmallah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka banyaklah bacaan "Laa ilahaillallah, Muhammadur Rasulullah", supaya kamu dapat jawaban kepadanya.

Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya;

1. Dunia itu racun, zuhud itu ubatnya. 
2. Harta itu racun, zakat itu ubatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu ubatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu ubatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu ubatnya.

16 comments:

  1. Salam...

    Tq ... Mr Presiden , Tazkirah tu sungguh menyentuh kalbu .Aku minta izin dari nko untuk dipanjang-panjangkan .

    Amacam geng , dah ade posting baru ni , tak kan nak membisu lg. kot ? Ayyuuuhhhh semarak kan Ramadhan ini dengan kritikan yang bernas dan pedas serta memberikan manfaat untuk semua blogger .

    Aiikkkk . Gbok senyap ajer . Cam ner ngan abg ipar hg. dak ok ker ?

    16.9 --- 9.16 --- 16.9 --- 9.16

    ADIOS .. MEOR SPEKI

    ReplyDelete
  2. akom semua...

    semalam aku dh karang baik punya panjang lebar siap ngan dalil2 akli n nakli lagi...tapi malang tak berbau tak leh hantar ler bulak ke blok...nyaris aku puasa...kalau dak satu pc kompom jatuh berkecai menyembah bumi.

    ok kengkawan aku nak ucap selamat puasa n pulun sungguh2 supaya matlamat allah syariatkan puasa dapat kita gapai n rasa.

    ReplyDelete
  3. Ni email yg aku terima dr seorang sahabat.. mari kita baca lepas tu kita bincangkan...

    Bulan Ramadhan telah tiba. Sering kita dengar kalimat berbuka puasalah dengan makanan atau minuman yang manis;



    Konon, itu dicontohkan Rasulullah saw. Benarkah demikian?

    Dari Anas bin Malik ia berkata : Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak
    terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air.

    (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)


    Nabi Muhammad Saw berkata : Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma.

    Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci.

    Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka puasa dengan air.

    Samakah kurma dengan yang manis-manis ? Tidak !!.

    Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate). Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman
    yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate) .

    Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Malah berkembang jadi waham/faham umum di
    masyarakat, seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis adalah sunnah Nabi.

    Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat
    sederhana) justru merusak kesehatan.

    Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka puasa disunnahkan minum atau makan yang manis-manis. Sependek
    ingatan saya, Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis. Kurma, dalam kondisi asli,

    justru tidak terlalu manis. Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan

    (data di sini dan disini). Tapi kurma yang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa manisan

    kurma, bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet dalam
    perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat
    mungkin harganya menjadi sangat mahal.

    Kenapa berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan?

    Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks,
    bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu.

    Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat tidak sehat.

    Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya pelan-pelan.

    Mari kita bicara indeks glikemik (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan diubah menjadi
    gula dalam tubuh. Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh
    makin cepat pula menghasilkan respons insulin.

    Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi.

    Sebisa mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa? Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka
    tubuh makin menimbun lemak. Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka.

    Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya),

    sehingga respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.

    Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang sufi yang diberi Allah ilmu tentang urusan kesehatan jasad manusia. Kata Beliau,

    bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa.

    Jangan pernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban beliau. Kenapa bukan kurma? Sebab
    kemungkinan besar, kurma yang ada di Indonesia adalah manisan kurma, bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan gulanya sudah jauh
    berlipat-lipat banyaknya.

    Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks. Perlu waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh juga

    tidak melonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka kecenderungan tubuh untuk menabung lemak juga rendah. Inilah sebabnya,

    banyak sekali orang di bulan puasa yang justru lemaknya bertambah di daerah-daerah penimbunan lemak: perut, pinggang, bokong, paha,

    belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itu karena langsung membanjiri tubuh dengan insulin, melalui makan yang manis-manis, sehingga

    tubuh menimbun lemak, padahal otot sedang mengecil karena puasa.

    Pantas saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihat seperti buah pir, penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham

    umum masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manis adalah sunnah, maka puasa bukannya malah menyehatkan kita.

    Banyak orang di bulan puasa justru menjadi lemas, mengantuk, atau justru tambah gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami

    hadits di atas, maka efeknya rajin puasa = rajin berbuka dengan gula.

    Kalau saya pribadi, sahur cukup dengan oatmeal gandum (ditambah gula sedikiiiiiit) , atau roti coklat gandum, dua atau tiga butir telur
    rebus (kuningnya saya hancurkan dan ditebarkan di rumput untuk makanan semut-semut di halaman rumah), sayuran segar, dan air
    putih. Ini sudah cukup untuk membuat tenaga saya tidak habis sampai buka puasa karena energi dari karbohidrat kompleksnya (gandum)

    akan dilepas pelan-pelan ke dalam tubuh sepanjang hari.

    Ketika berbuka, sesuai anjuran Rasulullah dan sufi tadi, saya biasanya minum segelas air, lalu shalat maghrib. Setelah shalat makan nasi
    seperti biasa, sebisa mungkin dengan porsi karbohidrat- protein-lemak- air proporsional. Dan tentu tidak untuk balas dendam; karena puasa
    seharian. Ini justru saat yang penting untuk melatih melawan keinginan hawa nafsu makan sekenyang-kenyangnya. Belajar sabar.

    Nah, saya kira, berbukalah dengan yang manis-manis; itu adalah kesimpulan yang terlalu tergesa-gesa atas hadits tentang berbuka di atas.

    Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa (disunahkan) berbuka harus dengan yang manis-manis. Pada akhirnya
    kesimpulan ini menjadi waham dan memunculkan budaya berbuka puasa yang keliru di tengah masyarakat. Yang jelas, berbukalah dengan
    yang manis itu disosialisasikan oleh slogan advertising banyak sekali perusahaan makanan di bulan suci Ramadhan.

    Namun demikian, sekiranya ada di antara para sahabat yang menemukan hadits yang jelas bahwa Rasulullah memang memerintahkan
    berbuka dengan yang manis-manis, mohon ditulis di komentar di bawah, ya. Saya, mungkin juga para sahabat yang lain, ingin sekali tahu.

    Semoga tidak termakan waham umum: berbukalah dengan yang manis. Atau lebih baik lagi, jangan mudah termakan waham umum tentang

    agama. Periksa dulu kebenarannya.

    Kalau ingin sehat, ikuti saja kata Rasulullah: Makanlah hanya ketika lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang. Juga, isi sepertiga
    perut dengan makanan, sepertiga lagi air, dan sepertiga sisanya biarkan kosong.

    Kita (Kaum Muslimin) adalah suatu kaum yang bila telah merasa lapar barulah makan, dan apabila makan tidak hingga kenyang, kata
    Rasulullah.

    Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokoh
    tulang belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya,
    dan sepertiga lagi untuk nafasnya (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Madi Kasib)

    Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  4. aku stakat ni mana ader rasa kurma yg lain.. yg maneh tu je lar yg aku balun.. nak gak dengor sahabat2 aku yg belajor keluo ni cerita sket bab kurma nih...

    ReplyDelete
  5. akom sahabat...

    abe mak..teman ni tak ler alim mana pun..teman tak ler selak kitab sebelum taip menatang ni tapi seingat teman ler hadith ttg berbuka ni byk ulamak sandarkan pada hadith riwayat abi daud tu...buka ngan tamar basah or kering n kalau tak dak ngan air putih.

    kelebihan tamar semua dah sedia maklum...byk mmbantu proses pencernaan n penghadaman dalam perut kita...kurma adalah buah terbaik yang nabi suruh makan sebelum kita tibai makanan yang berat2...buah2 lain pun byk kelebihannya jgk...yang penting makan buah SEBELUM makan cam yang nabi suruh tapi kita la ni makan buah SELEPAS makan berat...munkin cara yang kita biasa buat ni tak betul n apa yang nabi suruh n galakan tulah yang semestinyer betul wpun nabi bukan pakar pemakanan tapi kita kena ingat nabi dibekalkan ilmu pemakanan oleh tuhan yang memberi ilham n ilmu kepada semua pakar2 pemakanan diseluruh alam...perghhhh...sekian wasalam

    ReplyDelete
  6. a'kum,

    soalnya skrg,adakah kurma yang ada di m'sia skrg ni especially brand zaki yusuf eh silap, yusuf taiyoob telah dicampur gula? ataupun sbnrnya rasa kurma yg original tak le semanis itu?

    tolong jawab sahabat.

    ReplyDelete
  7. chee..wah... banyak olang sulah bersuala...

    berkomentar is good..

    mengikut pengalaman aku, kurma ada banyak rasa. ada manis, tawar, kelat dsbgnya. tapi, selalunya manis la. nak kata takdak pengawet, aku tak berani nak jamin. nak kata boh pengawet, kurma tu sendiri tahan lama. tapi bukan cuaca panas lembab macam di msia nih.

    ada banyak jenih kurma dalam dunia ni. kurma kering dan kurma yang tak kering (ada yang lembik dan ada yang separa lembik). aku ambik contoh balah (kurma yang kero kata orang perak yakni separa masak). rasanya ada manis dan sedikit kelat. bagus untuk badan dan 'kejantanan'. Sebab kasi ayaq mani orang jantan banyak dan berkualitas tinggi.

    yang paling bagus, ikut cara rasulullah SAW makan. Regim pemakanan baginda SAW cukup sempoi. pun begitu, kesempoian itu kita kena la jugak aplikasikan di dalam kehidupan seharian kita.

    yang paling mahai setau aku, kurma nabi (nama kurma ni aku taktau sebab apa depa panggil kurma nabi). mai segar dari ladang di madinah. boleh jadi la kot ada kena ngena ngan nabi sebab madinah bukan ka kampung nabi SAW? kat madinah sana tu pun dah mahai, apatah lgi kalu mai masuk msia. kat msia ni aku tak tau la berapa depa tolak sekilo. di sana aku tak ingat berapa. yang aku ingat, aku memang nganga bila arab tokan kurma di madinah sebut harga kat aku. aku beli ada kot 100gram. bulihla 4-5 bijik. nak try kata orang.

    coba tanya sama sapa2 yang lebih arif pasai harga korma di pasaran sekarang. yusuf taiyoob mungkin tau.

    ReplyDelete
  8. pose yea kirk hammet? cammaner le rhoper kirk hammet mentare nak nunggu buke..

    ReplyDelete
  9. aku rasa korma yang kita beli kat yusof tayyub tu mmg asli dan layak dipanggil qurma...kurma yang ada campuq gula ni kita leh kenai warna dia meghenin...asal dia buah sentoi tu yang depa siram gula nak bagi jadi buah korma...kalau depa kata buah sentoi nanti tak dak harga pulak...
    aku tertarik dgn komen marn tu bab menguatkan anu tu...tu mmg orang melayu suka la...toke kurma kat tanah arab pun tak berapa tau korma dia bagi anu power hehehe...ngan orang melayu kalau nak laris jualan kena ader sebut "mempowerkan anu anda" "memanjang n mengkayukan anu anda " kompom lepeh tu boleh jadi jutawan segera....dok gitu mang?

    ReplyDelete
  10. aku rasa korma yang kita beli kat yusof tayyub tu mmg asli dan layak dipanggil qurma...kurma yang ada campuq gula ni kita leh kenai warna dia meghenin...asal dia buah sentoi tu yang depa siram gula nak bagi jadi buah korma...kalau depa kata buah sentoi nanti tak dak harga pulak...
    aku tertarik dgn komen marn tu bab menguatkan anu tu...tu mmg orang melayu suka la...toke kurma kat tanah arab pun tak berapa tau korma dia bagi anu power hehehe...ngan orang melayu kalau nak laris jualan kena ader sebut "mempowerkan anu anda" "memanjang n mengkayukan anu anda " kompom lepeh tu boleh jadi jutawan segera....dok gitu mang?

    ReplyDelete
  11. muahahahaha.. aku suka! aku suka kat hang abu atief!! hang memang menangkap! eh.. suka la!!

    memang bila dibuat kajian, bangsa-bangsa di asia ni memang senang terpengaruh dengan promosi yang ada sangkut-paut dengan anu. tak hairan la bila mana negara china sahaja dah ada 1/8 penduduk dunia. tu blom masuk india yang dah 1 bilion. tu tak kira india yang dok merata ceruk rantau termasukla belakang rumah aku.

    istilah secara ilmiahnya ialah aphrodisiac yang di ambil daripada nama dewa-dewi yunani yakni dewa cinta, nafsu dan pembiakan: dewi Aphrodite.

    bila kita sentuh bab makan, secara tak langsung kita jugak akan sentuh bab anu. kenapa? badan ketui2 macam anotzegezege, muka macho macam david haselhof pun tak guna kalau anu tak naik/lembik/tak tahan lama dan istilah orang lama ialah lemah panggung, bukan lemah punggung.

    kenapa bangsa asia sikit2 nak kembali ke anu, sikit2 cerita pasai anu. sebabnya dah memng begitu kejadian fitrah. mat2 toleh di negara barat tu depa tak sembang sangat pasai anu2 nih, tapi depa buat kajian tentang anu dan ubat2an tentang anu. bangsa asia ni pulak nak 'end product' ja. takmau reseach2 dan rnd, susah nak pikiaq! biaq orang lain pikiaq la. kita tau siap nak telan ja.

    tu yang jadinya segala ubat, tepung gandum, beras dan makanan ruji dan tidak bukan kita yang kontrol. amerika tak makan pun nasik, tapi depa siap ekspot beras nah.

    moral of the story... kita boleh pikiaq dan jaga serta ambik tau pasai anu kita tapi jangan sampai jadi hamba anu. bak kata dreba teksi kat jorden masa aku ngaji dulu cakap (dialih bahasa): "Orang laki ni ada dua kepala. Satu kepala ataih dan satu kepala bawah. Sayangnya, tak leh pakai dua-dua serentak. Kalau kepala ataih berfungsi, kepala bawah kurang dan selalunya tak berfungsi, sama la jugak bila kepala bawah. Tapi, yang lebih seronoknya, kita banyak pikiaq guna kepala bawah yang tadak otak berbanding kepala aitah yang ada otak".

    Pikir-pikirkan lah...

    ReplyDelete
  12. akom semua..

    man,,,
    masih sembang pasal ubat kuat lagi ni....bukan apa aku teringat masa melancong ke mesir dulu...masa kami p beli dhab nak buat sup dulu yang aku heghannya orang arab pun peghak ngan dhob ni...depa siap tanya aku apa khasiat dhob ni?ghopanya dhob tak terkenal sbg ubat kuat untuk si jantan dikalangan tok2 arab...yang mempopularkan dhob ni sbg ubat kuat ialah orang melayu...aku pun tak tau depa dapat tang mana ilmu ni..nampak benda pelik sikit n then tambah khasiat yang menjurus ke arah menguatkan si anu tu peh tu kompom boleh kaya punya...aku tak pernah la buat bisnes dhob ni tp member2 ada la...siap smuggle dhob hidup lagi naik ataih kapai teghobang nak buat tagan niaga muahkakakaaa

    ReplyDelete
  13. salam...
    mana p kengkawan aku ni...setahu aku tak batal puasa nulih kat blog ni heeheee...tak pa la mungkin masing2 bizi ngan ibadat posa n bizi nolong bini buat batang buruk kot...aku insaf.

    ReplyDelete
  14. sungguh bagai dkata. aku setuju ngan hang abu atief, memang arab sendiri pun perak dan jakun bila tengok dhah. yang mempopularkan dhah ni ialah orang melayu.

    aku rasa melayu yang rekacipta 'urban legend' yang dhab ni power sebab dhab ni susah nak mampoih. lepas sembelih, silap gaya 3 hari pun tak mati2. muahahah.. sebab tu la kot!!

    ReplyDelete
  15. marn...kita berdua jer ka yang sui mengisi kesepian blog ni hhehehe...mana p yang lain tak habeh lagi ka buat koi ghaya,,,

    aku doakan mak bro saiful asri sehat walafiat...tak dapat aku nak p ziarah mak dia...aku doakan dari jauh jer n wakilkan kengkawan yang dok kat kolumpo...buat bro asri harap doa n sabar bebyk.

    ReplyDelete
  16. i wonder mana p nya kengkawan aku yang selalu menghangatkan suasana dingin dalam blok ni...kemana p nya kengkawan aku yang lantang menegakkan benang basah seperti gbox n sealiran dengannya...kemana p nya cikgu sekolah yang bernama meor...kemana n kemana?

    ReplyDelete